Grup Karyawan

Grup Karyawan

Perusahaan Lain Menawarkan Benefit yang Lebih Baik

Faktor persaingan antar perusahaan tidak hanya berkaitan dengan produk atau kualitas layanan yang ditawarkan. Pesaing bisa jadi lebih unggul ketika mereka mampu menawarkan fasilitas kerja karyawan yang lebih baik bagi karyawan mereka. Misalnya asuransi kesehatan yang lebih baik, fleksibilitas waktu kerja, atau bonus yang lebih besar.

Bangun Perencanaan Karier Individu yang Baik

Idealnya, perusahaan harus memiliki perencanaan karier individu untuk melihat bagaimana karier mereka dapat berkembang selama bekerja di tempat Anda.

Perencanaan karier individu dapat membantu karyawan untuk mengidentifkasi kekuatan, kelemahan, serta potensi yang ada di dalam diri mereka. Selain itu, perencanaan juga dapat melihat apa saja skill yang mereka butuhkan atau harus perbaiki agar mereka bisa naik level.

Hal ini tidak akan efektif jika dilakukan secara manual karena ada beberapa metriks yang harus disimpan dengan rapi untuk menjadi acuan.

Membantu hal ini, Mekari Talenta memiliki fitur Individual Plan yang dapat mengurangi waktu HR dalam menyusun perencanaan individu karyawan.

Berkat adanya data perkembangan karyawan yang terintegrasi dalam sistem, HR hanya butuh waktu yang singkat untuk melakukan personalisasi kompetensi karyawan.

Jadi, masing-masing karyawan punya goals yang berbeda satu sama lain untuk masing-masing mereka capai dalam kurun waktu tertentu. Ini adalah bentuk partisipasi perusahaan dalam mengakomodir kebutuhan karyawan untuk berkembang, sehingga tingkat turnover dapat diminimalisir.

Apa itu Turnover Karyawan?

Apa itu turnover karyawan? Turnover karyawan adalah perubahan dalam anggota karyawan di suatu perusahaan, baik karena resignasi atau pemecatan. Dalam fenomena turnover karyawan, dikenal juga employee turnover rate atau turnover rate yang berarti rumus turnover karyawan. Ini merujuk pada jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam periode waktu tertentu (biasanya dihitung per satu tahun).

Turnover adalah fenomena alami dalam dunia kerja, namun perusahaan perlu menjaga agar tingkatnya tetap rendah. Tingkat toleransi turnover bervariasi tergantung pada faktor industri, jenis pekerjaan, ukuran perusahaan, dan lokasi geografisnya. Berdasarkan informasi yang dimuat di jurnal SOLUSI, turnover rate yang ideal dalam setahun adalah 10%.

Menerapkan Succession Planning

Succession planning adalah proses pengembangan karyawan untuk mempersiapkan mereka menggantikan posisi pemimpin, manajer, executive, atau posisi-posisi penting lainnya ketika karyawan sebelumnya pindah jabatan, meninggalkan perusahaan, dipecat, atau pensiun.

Succession planning sangat penting karena dibuat untuk mempersiapkan karyawan agar perusahaan tetap dapat berjalan tanpa interupsi dalam waktu yang lama ketika ada pergantian posisi karyawan.

Selain itu bagi karyawan sendiri, hal ini akan meningkatkan employee engagement karena selain mereka dilibatkan dalam program pengembangan karyawan, mereka juga merasa dihargai.

Membantu Anda dalam membangun strategi succession planning yang optimal, Mekari Talenta hadir dengan fitur baru Succession Plan.

Dengan fitur ini, Anda dapat membuat sebuah talent pool internal untuk menyiapkan karyawan-karyawan Anda menggantikan posisi-posisi penting di masa mendatang.

Talent pool ini dapat terintegrasi dengan sistem HRIS Mekari Talenta seperti Performance Management di mana Anda juga dapat memantau perkembangan karyawan. Jadi, Anda juga bisa melihat bagaimana kesiapan mereka memegang posisi kunci di masa mendatang.

Baca juga: Turnover Karyawan Jadi Masalah Menakutkan Perusahaan, Apa Solusinya?

Apa itu Turnover Karyawan?

Secara umum, turnover karyawan adalah aktivitas pergantian karyawan suatu perusahaan yang disebabkan oleh faktor penentu terjadinya perpindahan karyawan tersebut baik secara sukarela maupun tidak.

Sedangkan tingkat turnover karyawan atau labor turnover rate adalah kecenderungan atau intensitas suatu perusahaan mengalami pergantian atau perputaran karyawan. Tingkat turnover diukur berdasarkan jumlah tenaga kerja yang berhenti bekerja dalam periode waktu tertentu.

Karyawan tinggi bukanlah pertanda baik bagi perusahan. Bahkan perusahaan bisa saja merugi karena tingkat turnover karyawan terlampau tinggi.

Memberikan Pelatihan dan Pengembangan Karier

Memberikan pelatihan dan pengembangan karier kepada karyawan akan sangat membantu untuk menekan tingkat turnover karyawan. Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan mereka serta jenjang karier yang jelas. Hal ini bisa membantu karyawan merasa dihargai dan diakui, serta meningkatkan kemampuan mereka untuk berkembang di perusahaan, yang pada akhirnya dapat membuat mereka bertahan di perusahaan. Untuk memahami metode pengembangan SDM dengan baik, kamu bisa membaca artikel berikut ini: 5 Strategi Pengembangan SDM yang Penting Dipahami

Menciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat

Hal lain yang juga perlu diperhatikan untuk mencegah peningkatan turnover karyawan adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Selain di dalam perusahaan, pastikan setiap karyawan mendapatkan keseimbangan yang baik antara kehidupan pekerjaan dan pribadi mereka masing-masing.

Jangan ragu meminta karyawan untuk mengambil cuti. Berikan waktu khusus bagi mereka untuk beristirahat secara berkala. Keseimbangan yang baik antara pekerjaan dan keluarga akan mendorong karyawan tumbuh menjadi pribadi yang lebih produktif.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mendukung lingkungan kerja yang lebih baik adalah lewat penyelenggaraan Employee Assistance Program atau EAP. EAP menyediakan dukungan kesehatan mental, emosional, dan pribadi kepada karyawan. Ini termasuk konseling, layanan kesehatan mental, dan sumber daya untuk mengatasi stres kerja dan masalah pribadi.

Dengan memfasilitasi akses terhadap bantuan ini, EAP membantu karyawan mengelola tekanan, meningkatkan kesejahteraan mental, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan sehat. Grome, sebagai salah satu penyedia layanan konseling online, siap membantu semua perusahaan di Indonesia untuk menyelenggarakan EAP yang berkualitas.

Mengapresiasi Kinerja Karyawan

Apresiasi terhadap kontribusi karyawan penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif. Dorong karyawan untuk saling menghargai dengan membuat sesi apresiasi secara rutin dalam rapat tim. Ini membantu membangun budaya kerja yang inklusif dan saling mendukung. Dengan memberikan pengakuan atas prestasi dan kontribusi, karyawan merasa dihargai dan termotivasi untuk berkinerja lebih baik.

Turnover Sukarela (Voluntary Turnover)

Ini terjadi ketika karyawan secara sukarela memilih untuk meninggalkan perusahaan. Alasan umum untuk turnover sukarela termasuk mencari peluang karier yang lebih baik, gaji yang lebih tinggi, ketidakpuasan dengan lingkungan kerja, atau masalah pribadi.

Mengenal Insentif dan Manfaat yang Bisa Diperoleh

Insentif merupakan istilah yang sering disebut-sebut dan digunakan dalam pekerjaan. Insentif memiliki arti sebagai sebuah kompensasi atau penghasilan tambahan yang diberikan oleh perusahaan bagi para karyawannya karena sudah mencapai bahkan melebihi target yang diingat.

Perlu diingat, insentif adalah hak pekerja dan tidak termasuk dalam gaji pokok. Pemberiannya bersifat stimulus yang bertujuan untuk memacu kinerja karyawan, supaya mereka lebih termotivasi dan bekerja maksimal, karena ada penghargaan yang diberikan bila sudah bekerja keras.

Berbeda dengan gaji yang nominalnya bersifat tetap, jumlah insentif yang didapatkan karyawan tidak tetap dan dipertimbangkan sesuai pencapaian dan gaji pokok karyawan.

Selain insentif, ada juga bonus yang diberikan pada karyawan sebagai tujuan untuk menggenjot motivasi dan produktivitas pekerja. Namun, perlu diketahui, insentif dan bonus adalah hal yang berbeda.

Bila insentif diberikan karena karyawan sudah mencapai target tertentu, bonus diberikan karena perusahaan berhasil mencatatkan keuntungan. Biasanya, pemberian bonus ini sesuai dengan kesepakatan dengan perusahaan. Bonus juga diberikan dengan jumlah yang sama, tergantung atas kinerja perusahaan, peran, penilaian kinerja hingga level jabatan yang dimiliki.

Nah, insentif yang diberikan pada karyawan ini pun terbagi atas dua jenis. Ini terbagi atas insentif finansial dan insentif non-finansial. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

Insentif finansial adalah insentif yang berbentuk uang. Insentif finansial ini tidak sama dengan gaji pokok.

Insentif finansial juga diberikan melihat keuntungan perusahaan. Tak hanya itu, ini juga bisa diberikan melalui hal-hal yang menyangkut kesejahteraan karyawan, mulai dari jaminan hari tua, kesehatan, dan lainnya.

Anda mungkin ingin melihat